Sambutan Ketua Perkumpulan Amerta dalam launching Buku “Menggagas Martabat Bangsa”

0
137

Sahabat,

Acara hari ini adalah rangkaian kegiatan dengan sumber inspirasi Gus Dur. Melalui Gus Dur, sesat pikir dan kebutaan nurani yang dikembangkan orde baru dengan jejak terasa masih ada sampai saat ini dibongkar. Kesesatan dan kebutaan yang mewujud dalam
martabat adalah pejabat,
martabat adalah penguasaan,
martabat adalah kekayaan,
martabat adalah popularitas,
martabat adalah jarak,
martabat adalah hegemoni dan dominasi,

Namun Gus Dur dalam keseluruhan hidupnya, mengajarkan bahwa
Martabat adalah pemberian diri
Martabat adalah pembelaan pada mereka yang lemah dan marjinal
Martabat adalah kesediaan mengambil resiko untuk yang benar dan baik
Martabat adalah bekerja dalam sunyi
Martabat adalah merayakan keberagaman
Martabat adalah kebanggaan hidup bersahaja daripada hidup koruptif dan manipulatif
Martabat adalah kemampuan untuk mengatasi masalah tanpa kekerasan, namun melalui dialog yang terbuka

Kita yang berkumpul disini meyakini bahwa Martabat bangsa adalah identitas dan karakter kita
Kita menyadari bahwa Martabat bangsa bukan kata hampa dan jargon, namun kerja nyata

Dalam tahun politik ini kita perlu nyatakan dengan jelas dan lugas kepada para kandidat dan partai bahwa
Kita bisa menerima identitas politik namun bukan politik identitas
Kita bisa menerima persaingan namun bukan permusuhan
Kita bisa menerima unjuk prestasi namun bukan manipulasi.
Kita menuntut politik dan pemilu yg bermartabat.

Acara hari ini adalah langkah kecil untuk mewujudkan martabat bangsa, langkah kecil yang menyertai jutaan langkah-langkah kecil lain, yang dilakukan oleh beraneka kelompok dan warga bangsa. Langkah-langkah ini akan terus berderap, bergerak, mewujudkan Indonesia untuk semua dan selamanya.

Terima kasih. Rahayu.

Jakarta, 18 Maret 2023

Riza Primahendra

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here